Cerita ini terjadi setelah ekskul bolabasket. Waktu itu, setelah ekskul kira-kira pukul 17.30, Lintang ingin membuang air kecil yang sudah tidak dapat ditahan. Lintang meminta kepada ibunya untuk menemani dia ke Toilet, namun ibunya bilang agar Lintang pergi sendiri saja. Agar tetap dekat ibunya yang duduk di Plaza, Lintang memilih toilet dekat pintu satpam. Tapi, sayangnya, toilet disitu sudah dikunci oleh Pramubakti. Tidak ada pilihan lain, Lintang memilih toilet putri dekat Lemari "Lost&Found" SMP atau dekat Ruang PkN. Lintang memasuki toilet. Di toilet situ, ada tiga pintu. Pintu palig kanan, tengah, dan dekat pintu masuk atau wastafel. Lintang memilih yang dekat wastafel. Sudah selesai, Lintang ingin melihat dirinya lewat cermin tempat cuci tangan. Saat itu, Lintang mulai merasakan sesuatu yang sangat tidak enak namun tidak ada apa-apa. Lintang mengaca dari jauh, tetapi tidak jelas, akhirnya Lintang mendekati kaca atau dalam Istilah Bahasa Inggris "Close-up". Tragedi dimulai. Setelah selesai mengaca, seorang anak kecil yang pendek dengan muka hancur menatap Lintang lewat kaca dan melambaikan tangannya ke Lintang. Seketika, Lintang langsung lari terbirit-birit dan saat melihat kembali ke depan pintu toilet, anak kecil itu sudah ada di depan pintu dan kembali melambaikan tangannya ke Lintang. Tanpa basa-basi, Lintang langsung meminta ibunya untuk segera pulang. Dan akhirnya Lintang menceritakan apa yang terjadi pada dirinya kepada ibunya. Selesai.
Sumber : Lintang Kirana Sitaputri 7c
Tidak ada komentar:
Posting Komentar